PT BEST PROFIT FUTURES BANDUNG, PT Bestprofit FuturesBursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street bervariasi pada perdagangan Selasa, 11 Oktober 2022 seiring investor melihat ke depan data inflasi yang keluar akhir pekan ini.

Data inflasi AS memberikan informasi terbaru kepada the Federal Reserve tentang keadaan ekonomi AS. Pada penutupan perdagangan wall street, indeks S&P 500 melemah ke posisi 3.588,84 setelah menguat dari level terendah pada awal sesi perdagangan.

Indeks Nasdaq susut 1,1 persen ke posisi 10.426,19, dan mencatat penutupan terendah sejak Juli 2022. Koreksi pada perdagangan Selasa pekan ini mendorong pelemahan selama lima hari berturut-turut untuk indeks acuan tersebut. Best Profit

Sementara itu, indeks Dow Jones menguat 36,31 poin atau 0,12 persen ke posisi 29.239,19. Lonjakan indeks acuan tersebut didorong saham Amgen dan Walgreens Boots Alliance.

Harga obligasi juga turun dan imbal hasil treasury 10 tahun mendekati posisi empat persen. Imbal hasil obligasi AS bertenor 10 tahun naik 5,8 basis poin menjadi 3,943 persen pada penutupan pasar. Imbal hasil obligasi bergerak berbanding terbalik dengan harga.

Saham turun dari level tertinggi pada Selasa pekan ini, dan imbal hasil obligasi naik ketika Bank of England mengatakan intervensi pasar akan segera berakhir, dan dana pensiun hanya memiliki tiga hari untuk menyeimbangkan kembali posisi.

Investor sedang menanti beberapa laporan inflasi utama pada akhir pekan. Data inflasi AS ini akan informasikan seberapa agresif bank sentral AS atau the Federal Reserve (the Fed) akan menaikkan suku bunga acuan ke depan untuk meredam inflasi.

Menanti Rilis Data Ekonomi AS

Pada Rabu pekan ini, laporan harga produsen akan dirilis. Diikuti indeks harga konsumen September 2022 pada Kamis, 13 Oktober 2022. Selanjutnya Jumat, 14 Oktober 2022, penjualan ritel September akan memberikan wawasan lebih lanjut tentang konsumsi.

Jalur kenaikan suku bunga bank sentral akan menentukan apakah ekonomi AS jatuh ke dalam resesi atau mengalami soft landing.  “Ini adalah lingkungan pasar saham yang mengerikan yang bergulat dengan melemahnya ekonomi, ketidakpastian laba, dan berapa lama pengetatan the Fed akan berlangsung, dan masalah sentimen dengan psikologi investor yang sangat hindari risiko,” ujar Chief Investment Officer The Bahnsen Group David Bahnsen.

Ia menambahkan, the Fed akan menaikkan suku bunga satu atau dua kali lagi hingga mencapai 4 persen. Kemudian the Fed mengambil jeda. “The Fed akan menilai hal yang terjadi,” tutur dia.

Sementara itu, pada Senin,10 Oktober 2022, CEOP JPMorgan Jamie Dimon memperingatkan AS akan jatuh ke dalam resesi selama enam hingga sembilan bulan ke depan. Indeks S&P 500 bisa turun lagi 20 persen tergantung apakah the Federal Reserve merekayasa pendaratan lunak dan keras untuk ekonomi.

Pada pekan ini juga dimulai musim laporan keuangan. Pada Jumat pekan ini, JPMorgan, Wells Fargo, Morgan Stanley dan Citi, empat bank terbesar di dunia melaporkan rilis kuartalan.

Sumber

liputan6.com

lowonganlowongan kerjalowongan kerja bandungloker bandung

best profit, bestprofit, pt bestprofit, pt best profit, best, pt best, bpf

pt bpf, bestprofit futures, pt bestprofit futures, best profit futures, pt best profit futures

PT BESTPROFIT FUTURES BANDUNG