Penanda Waktu pada Masyarakat Sunda| PT BESTPROFIT FUTURES BANDUNG

PT BESTPROFIT FUTURES BANDUNG, Best Profit – Waktu adalah salah satu bagian dari sistem kehidupan yang digunakan sebagai pengukur berlangsungnya suatu kejadian. Sudah menjadi pengetahuan umum jika pada zaman modern seperti sekarang masyarakat menggunakan alat pengukur waktu seperti jam arloji, atau beker. Bisa juga menggunakan ponsel yang dilengkapi fitur penunjuk waktu.

Pada zaman dahulu, sebelum memiliki arloji, masyarakat Sunda memiliki alat pengukur waktu sendiri. Mereka menggunakan istilah Wanci Sunda. Orang Sunda menggunakan ciri-ciri waktu atau wanci untuk menentukan waktu dalam sehari semalam sebelum mempunyai arloji atau bekér. Istilah waktu pada umumnya didasari oleh pengalaman kejadian, dan alam sekitarnya yang memberi ciri bahwa orang Sunda sangat bersahabat dengan alam sekitarnya.

Jika yang kita temui jam pada umumnya terdiri dari 12 angka, didalam Wanci Sunda memiliki sebutan-sebutan khusus untuk menjelaskan keberadaan waktu yg berjumlah 24 yaitu:

Tumorek = torek = tidak mendengar apa-apa, artinya waktu orang pada umumnya tertidur pulas kira-kira sekitar jam 01.00
Janari Leutik = dini hari kecil (awal) kira-kira sekitar jam 02.00
Janari Gede = dini hari besar (akhir) kira-kira sekitar jam 03.00
Kongkorongok Hayam = ayam berkokok kira-kira sekitar jam 04.00
Balebat = fajar kira-kira sekitar jam 05.00
Carangcang Tihang = hari mulai Terang kira-kira sekitar jam 06.00
Meletek Panonpoe = munculnya matahari kira-kira sekitar jam 07.00
Ngaluluh Taneuh = menggarap Tanah (petani pergi berladang mengolah tanah) kira-kira sekitar jam 08.00
Haneut Moyan = berjemur saat sinar Matahari sedang hangat kira-kira sekitar jam 09.00
Rumangsang = sinar matahari mulai panas kira-kira sekitar jam 10.00
Pecat Sawed = pada saat itu petani melepaskan tali kerbau agar kerbau bisa mencari makan sendiri kira-kira sekitar jam 11.00
Tangange = tengah hari kira-kira sekitar jam 12.00
Lingsir = matahari bergerak ke arah barat kira-kira sekitar jam 13.00
Kalangkang Satangtung = bayangan setinggi badan (panjang bayangan sama dengan tinggi tubuh) kira-kira sekitar jam 14.00
Mengok = matahari sudah mulai condong ke arah barat kira-kira sekitar jam 15.00
Tunggang Gunung = matahari sudah berada di atas puncak gunung kira-kira sekitar jam 16.00
Sariak Layung = matahari sudah mulai tenggelam menyisakan lembayung kira-kira sekitar jam 17.00
Sareupna = matahari tenggelam / hari sudah mulai gelap kira-kira sekitar jam 18.00
Harieum Beungeut = sinar matahari sudah tidak tampak dan hari sudah benar-benar gelap kira-kira sekitar jam 19.00
Sareureuh Budak = anak-anak pada waktu ini biasanya sudah tertidur kira-kira sekitar jam 20.00
Tumoke = waktu ketika suara binatang Toke sudah mulai terdengar kira-kira sekitar jam 21.00
Sareureuh Kolot = waktu ketika orang tua / dewasa sudah tertidur kira-kira sekitar jam 22.00
Indung Peuting = mega hideung = bulan sudah tepat diatas mega hitam sudah muncul kira-kira sekitar jam 23.00
Tengah Peuting = tengah malam kira-kira sekitar jam 24.00