PT BEST PROFIT FUTURES BANDUNG, BestprofitBursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street anjlok pada perdagangan Senin, 22 Agustus 2022. Koreksi wall street terjadi seiring kekhawatiran kenaikan suku bunga bank sentral AS atau the Federal Reserve (the Fed) secara agresif kembali muncul.

Pada penutupan perdagangan wall street, indeks Dow Jones melemah 643,13 poin atau 1,91 persen ke posisi 33.063,61. Indeks S&P 500 merosot 2,14 persen menjadi 4.137,99. Indeks Nasdaq tersungkur 2,55 persen ke posisi 12.381,57. Gerak wall street ini terburuk sejak 16 Juni untuk Dow Jones dan S&P 500.

Wall street yang melemah menghentikan kemenangan beruntun empat minggu untuk S&P 500. Namun, indeks pasar yang lebih luas tetap sekitar 13 persen di atas posisi terendah pada Juni 2022. PT Bestprofit

Investor mengantisipasi apa yang bisa menjadi minggu perdagangan yang bergejolak menjelang komentar terbaru Ketua The Federal Reserve (the Fed) Jerome Powell tentang inflasi di simposium ekonomi tahunan Jackson Hole.

“Ketika Anda melihat pasar saat ini turun seperti ini, adalah pasar mengatakan the Fed harus lebih agresif untuk memperlambat ekonomi lebih lanjut jika mereka ingin menurunkan inflasi kembali,” ujar Portfolio Manager Upholdings, Robert Cantwell, seperti dikutip dari laman CNBC, Selasa (23/8/2022).

Sementara itu, saham teknologi turun di tengah kekhawatiran atas kenaikan suku bunga lebih agresif dari the Fed. Saham Amazon turun 3,6 persen. Saham semikonduktor turun dengan Nvidia susut sekitar 4,6 persen. Saham Netflix melemah 6,1 persen setelah penurunan peringkat dari CFRA.

Sentimen The Fed

Adapun 100 sektor saham di S&P 500 berada di zona merah pada awal pekan ini. Sektor saham diskresi konsumen, layanan komunikasi, dan teknologi informasi pimpin koreksi terbesar.

Hal ini seiring investor melepas saham siklikal dan saham pertumbuhan. Masing-masing sektor saham turun 2,8 persen, 27 persen dan 2,6 persen. Sektor saham energi melemah 0,85 persen.

Selain itu, imbal hasil obligasi pemerintah AS bertenor 10 tahun menguat. Pelaku pasar obligasi berharap the Federal Reserve akan beri sinyal hawkish kepada pasar. Imbal hasil acuan obligasi 10 tahun di atas 3 persen untuk pertama kali sejak 21 Juli. Imbal hasil obligasi bertenor 10 tahun tepatnya berada di 3,01 persen.

Ketua the Fed Jerome Powell akan mengikuti konferensi tahunan Wyoming pada Jumat pagi, 26 Agustus 2022 waktu setempat.

Michael Schumacher dari Wells Fargo mengatakan, pasar mengharapkan Powell berbicara keras tentang menaikkan suku bunga setelah komentar hawkish baru-baru ini dari pejabat the Fed lainnya.

Pekan lalu, Presiden the Fed St Louis James Bullard misalnya mengatakan ingin melihat kenaikan suku bunga 0,75 persen berturut-turut pada September.

“Saya pikir ketakutannya adalah dia akan menjadi hawkish,” kata Schumacher.

Sumber

liputan6.com

lowonganlowongan kerjalowongan kerja bandungloker bandung

best profit, bestprofit, pt bestprofit, pt best profit, best, pt best, bpf

pt bpf, bestprofit futures, pt bestprofit futures, best profit futures, pt best profit futures

PT BESTPROFIT FUTURES BANDUNG