PT BEST PROFIT FUTURES BANDUNG, PT BestprofitBursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street melemah pada perdagangan Jumat, 3 Juni 2022. Wall street yang koreksi tersebut menutup kinerja sepekan lebih rendah.

Hal tersebut seiring investor mencerna data pekerjaan AS yang lebih kuat dari perkiraan dan implikasinya terhadap kebijakan moneter ke depan.

Pada penutupan perdagangan wall street, indeks Dow Jones melemah 348,58 poin atau 1,1 persen menjadi 32.899,70. Indeks S&P 500 tergelincir 1,6 persen menjadi 4.108,54. Indeks Nasdaq susut hampir 2,5 persen menjadi 12.012,73. PT Bestprofit Futures

Tiga indeks acuan ini berakhir negatif pada pekan ini. Indeks S&P 500 merosot 1,2 persen, indeks Dow Jones dan Nasdaq masing-masing merosot hampir 1 persen. Investor menganalisis laporan pekerjaan terbaru yang menunjukkan perekrutan AS tetap tinggi pada Mei.

Nonfarm payrolls menambahkan 390.000 pekerjaan pada Mei, demikian laporan dari Biro Statistik Tenaga Kerja. Ekonom memperkirakan 328.000 pekerjaan ditambahkan, menurut Dow Jones.

Penghasilan per jam rata-rata naik 0,3 persen pada Mei, menurut BLS, sedikit lebih rendah dari perkiraan konsensus 0,4 persen dan sejalan dengan kondisi pada April 2022.

“Kabar baik adalah berita buruk. Ini mengingatkan kita the Fed masih menjadi faktor penentu, setidaknya dalam emosi investor,” ujar Chief of Investment Research Nationwide, Mark Hackett, mengutip dari CNBC, Sabtu (4/6/2022).

Traders yang menjual saham kemungkinan bereaksi terhadap pergerakan suku bunga lebih tinggi dengan kekhawatiran the Federal Reserve (the Fed) mengetatkan kebijakan moneter. Imbal hasil surat utang pemerintah AS atau treasury bertenor 10 tahun naik di atas level 2,9 persen setelah laporan itu.

Investor Khawatir Tingkat Suku Bunga Lebih Tinggi

“Angka sekuat ini kemungkinan akan membalikkan harapan the Fed akan mempertimbangkan jeda kenaikan suku bunga setelah kenaikan Juni/Juli, karena itu akan menandakan pasar tenaga kerja tetap sangat ketat,” ujar Tom Essaye dari Sevens Report.

Presiden Fed Cleveland Loretta Mester mendukung kenaikan suku bunga agresif ke depan. Hal ini karena dia belum melihat cukup bukti kalau inflasi telah mencapai puncaknya.

“Saya tidak ingin menyatakan kemenangan atas inflasi sebelum melihat bukti yang sangat meyakinkan tindakan kami mulai berhasil menurunkan permintaan dalam keseimbangan lebih baik dalam penawaran agregat,” ujar Mester kepada CNBC.

Investor khawatir tingkat suku bunga lebih tinggi dapat memperlambat ekonomi terlalu banyak dan menyebabkan resesi. Imbal hasil lebih tinggi juga kurangi valuasi laba ke depan yang dapat membuat saham terlihat kurang menarik, terutama growth dan teknologi.

Saham teknologi melemah pada Jumat pekan ini di tengah kenaikan suku bunga. Saham Micron Technology turun 7,2 persen dan Nvidia merosot 4,5 persen. Saham Alphabet dan Meta Platforms masing-masing turun 2,6 persen dan 4,1 persen.

Sumber

liputan6.com

lowonganlowongan kerjalowongan kerja bandungloker bandung

best profit, bestprofit, pt bestprofit, pt best profit, best, pt best, bpf

pt bpf, bestprofit futures, pt bestprofit futures, best profit futures, pt best profit futures

PT BESTPROFIT FUTURES BANDUNG